#Ban66a Jadi Anak Indonesia

"Indonesia negara gagal" adalah hal yang paling ironis yang aku dengar dan aku saksikan sendiri keluar dari mulut seorang wanita Indonesia pengamat ekonomi di tv tepat satu hari sebelum hari ini, 17 Agustus 2011. Bagaimana bisa? Kalau memang wanita itu melihat dari kacamata ekonomi, perkembangan ekonomi Indonesia sedang berada pada titik puncak, pencapaian terbaik dari 21 bulan terakhir. Apakah ia asal melontarkan penilaian? Entahlah.

Terlalu biasa kita membicarakan Indonesia atas nama keburukan. Terlalu umum menyampaikan penilaian-penilaian negatif terhadap Indonesia di obrolan warung kopi sampai forum-forum eksekutif. Terlalu awam melihat orang apatis dan pesimistis terhadap Indonesia. Tapi, bukannya semua jadi terdengar ironis ketika kita terlalu membiasakan diri dengan hal-hal negatif disekitar kita terhadap negara kita sendiri?

Pernahkah sejenak berhenti dan mengesampingkan segala keburukan Indonesia? Membuka mata dan hati, melihat betapa gagahnya Indonesia berdiri dengan segala kekayaan alam, kearifan budaya, dan kerukunan masyarakatnya yang hidup dalam kultur yang kompleks? Merasakan rindunya Ibu Pertiwi akan tawa renyah anak-anak Indonesia di atasnya? Pernahkah melihat Indonesia melalui jendela yang berbeda?

Kita boleh mengakui 66 Tahun Kemerdekaan Indonesia. Menyerukan dan merayakannya dengan pesta rakyat yang akbar. Tapi pernahkah kembali menanyakan pada diri sendiri: apakah esensi dari serangkaian acara yang ada? Apakah kembali ditumbuhkan semangat nasionalisme kita setelah meninggalkan tempat sambil membawa hadiah panjat pinang? Sudahkah kita benar-benar merdeka?

Aku percaya bahwa generasiku adalah generasi pembawa perubahan. Kami tidak naif. Kami melek, tau, dan memahami kondisi Indonesia yang masih merangkak untuk berkembang menjadi baik. Kami yang berani bermimpi akan kemerdekaan Indonesia yang riil. Kami yang menantang diri kami untuk melihat Indonesia melalui pandangan yang berbeda. Kami yang memerdekakan diri dari pesimisme dan beraksi untuk bangsa ini.

Aku berbicara pada generasiku melalui tulisanku ini.
Aku menyerukan semangat nasionalis optimistis pada generasiku melalui tulisanku ini.
Sudah saatnya kita bangkit dan berbuat untuk Indonesia.
Bukan hanya diam dan mengutuk apa yang terjadi pada negaramu.

Aku, Jyestha Bashsha. Aku #Ban66a Jadi Anak Indonesia.

Dirgahayu Indonesiaku, MERDEKA!